Loading

21 Februari, 2010

WARNET FAMILY


Awalnya memang agak takut untuk memulai "buka warnet", karena biayanya yang saya anggap sangat besar, pengeluaran rutin yang tinggi, dan cukup awam bagi saya terhadap bisnis warnet. Tapi atas dukungan semua pihak, ku bulatkan tekad untuk memulai merintis menggeluti rental kompi ( begitu kami menyebutnya).

Pinjaman uang sebesar 5 juta dari seseorang ( maaf, tak ku sebutkan nama) ternyata hanya cukup untuk membeli 2 unit CPU. Bingung dengan keadaan ( yang sudah terlanjur basah), motor Shogun SP pun ku gadaikan untuk membeli monitor LCD. Singkatnya, 2 unit komputer sudah ku miliki.

Warnet resmi dibuka dengan 3 unit yang direntalkan ( karena kebetulan saya sudah lama memiliki 1 unit komputer dan 1 buah laptop yang bisa digunakan), dan berbagai kendala pun mulai saya temukan. Dari mulai koneksi internet yang sering gangguan, sampai kompter mati pun ku hadapi hampir setiap hari. Namun, berkat jasa dan kehandalan seseorang ( yang tak bisa ku sebutkan namanya juga), masalah- masalah itu mulai dapat ku atasi, dan semangat untuk bertahan pun kian kokoh.

Merasa tak sabar dengan 3 unit komputer, saya pun mulai cari pinjaman lagi. Akhirnya saya kredit CPU 1 buah dan monitor 3 buah kepada salah seorang kenalan isteriku. Kini wanret ( yang ku beri nama warnet family) merentalkan 5 unit komputer, setelah saya juga meminjam 1 buah CPU dari seseorang.

Berbicara masalah prospek dan pendapatan, saya tak bisa berkomentar banyak, karena warnet yang saya kelola baru berjalan 2 bulan, jadi ku rasa masih terlalu dini untuk membahas pendapatan. Namun yang pasti, dengan 5 unit yang direntalkan, ternyata mampu berjalan, meski dengan agak tergopoh- gopoh.

Tidak ada komentar: